AWT (Abstract Windows Toolkit) merupakan kumpulan class
untuk membuat user interface dan gambar. AWT merupakan salah satu
kelas untuk bekerja dengan GUI yang terdapat dalam package java.awt. Package ini berisi komponen-komponen GUI yang bersifat
platform oriented atau tergantung pada suatu platform sistem operasi.
Permograman
Secara Event-Driven
Program AWT
dirancang menggunakan event
dan event-handlers. Sebuah
event merupakan aksi dari
suatu komponen GUI
seperti penekanan mouse
(mouse clicked) ,
penggeseranmouse (mouse dragged),
penekanan tomboh (key
pressed), pemilihan komponen
menu dan lain-lain.
Sebuah objek
seperti button akan
membangkitkan event. Bila
sebuah button ditekan
maka button tersebut akan
melakukan aksinya (firing
the event). Aksi
yang akan dilakukan
oleh button itu akan
dikerjakan oleh sebuah
objek yang dikenal
dengan sebutan listener
object. Anda sebagai programmerlah
yang harus menentukan objek apa
yang akan menjadi listener object untuk sebuah objek yang membangkitkan
event. Sebagai contoh, bila anda klik mouse pada sebuah
objek button (tombol),
dan button tersebut
memiliki listener object
maka aksi dari penekanan tombol
itu akan langsung dikirim ke listener object tersebut. Sebuah listerner
object memiliki metode-metode
yang menentukan apa
yang akan terjadi
pada saat button tersebut ditekan. Metode-metode ini
dikenal dengan istilah event-handlers.
Pada AWT terdapat class-class yang mendukung sebagai
berikut.
1. Component merupakan kelas abstrak dari semua
komponen yang digunakan untuk merancang GUI. Komponen merupakan kelas super
dari semua komponen control GI yang bukan merupakan menu. Kelas ini meyediakan basic support untuk eventhandling,
pengubahan ukuran(resizing), pengaturan font dan earna, dan sebagainya. Kelas
ini mempunyai beberapa subkelas yang merupakan kelas konkrit dalam
komponen-komponon control GUI seperti Button, CheckBox, dan sebagainya.
2. Container
merupakan subkelas dari Component
yang berfungsi “memuat” komponen-komponen atau bahkan container lainnya. Karena
sifatnya ini maka container diibaratkan sebagai root(akar) dari pohon hierarki
komponen yang membentuk aplikasi. Kelas ini memiliki beberapa subkelas seperti
panel, window, frame, applet, dan dialog. Kelas container sering digunakan
dalam merancang tata letak komponen GUI (Layout Management).
Konstruktor
:
Container()
3. window,
kelas ini tidak dapat disisipkan pada
komponen atau container lainnya karena merupakan top level class. Kelas ini jarang digunakan. Namun memiliki dua
subkelas yang sering dipakai antara lain kelas dialog dan kelas frame.
Tiga method yang penting
dalam kelas ini sebagai berikut.
a. Void
pack(), method ini akan mengemas / meng-adjust layout management agar sesuai
dengan ukuran subkomponen yang termuat di dalamnya.
b. Void
show(), method ini akan membuat layout dan semua subkomponen yang termuat di
dalamnya menjadi visible pada alyar monitor dan sekaligus membawanya ke urutan
paling muka dari semua aplikasi window yang sedang dijalankan. Secara default,
komponen yang dibuat bersifat invisible, tidak tampak pada saat dijalankan.
Bisa juga memakai method setVisible() untuk meng-enable-kannya,. Namun, method
ini tidak otomatis membawa komponen tersebut ke muka layar monitor.
c. Void
dispose(), Method ini dipanggil untuk “membebaskan” resource window weelah
selesai menggunakan komponen-komponennya. Method ini tidak berarti menghapus
objek window tersebut. Namun hanya mersifat “menutup” kemungkinan objek-objek
tersebut diakses kembali setelah operasi selesai dilakukan.
4. Frame
merupakan subkelas dari kelas window. Frame dapat diubah ukurannya(resize),
dapat digerakkan, dan dapat memiliki title bar, icon, dan menu.
Konstruktor
:
Fram();
Frame(String Title);
5. panel.
6. dialog
bersifat sama seperti frame Yitu dapat me-resize dan digerakkan. Namun bisa
menambahkan icon atau menubar.
Konstruktor
:
Dialog (Frame parent);
Dialog (Frame parent, Boolean
modal);
Dialog (Frame parent, String title);
Dialog (Frame parent, String title,
Boolean modal);
Setiap class
memiliki subclass.
Fasilitas yang disediakan oleh package java.awt sebagai berikut.
1. Pengaturan
tata letak (layout management)
komponen dalam suatu container.
2. Mendukung
even handle yaitu mekanisme
pendeteksian even dan penentuan respon yang akan diberikan ketika
pengguna(user) mengakses komponen tersbut.
3. Manipulasi
grafis dari komponen seperti font, warna, icon, dan sebagainya.
Untuk dapat menggunakan AWT diperlukan paket awt sebagai berikut:
import java.awt.*;
import java.awt.event.*;
Bila kita ingin membuat sebuah frame maka
class yang akan dibuat harus menurunkan sifat dari class Frame. Perhatikan
program berikut ini:
import java.awt.*;
import java.awt.event.*;
public class MyFrame extends Frame
{
public void paint(Graphics g)
{
g.drawString("Frame dengan
AWT", 75, 100);
}
}
import java.awt.*;
import java.awt.event.*;
public class TutupFrame extends WindowAdapter
{
public void windowClosing(WindowEvent e)
{
System.exit(0);
}
}
import
java.awt.*;
import java.awt.event.*;
public class FrameDemo
{
public static final int WIDTH = 300;
public static final int HEIGHT = 200;
public static void main(String args[])
{
MyFrame mf = new MyFrame();
mf.setSize(WIDTH, HEIGHT);
TutupFrame tf = new TutupFrame();
mf.addWindowListener(tf);
mf.setVisible(true);
}
}
Output dari program di atas bila dijalankan
berbentuk kira-kira:
Gambar 1.1 Contoh Tampilan AWT |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar