Minggu, 05 Mei 2013

Orang tuaku

Aku ingin seperti orang lain. Kadang ku iri, tapi apa yang ku irikan? Aku tidak ingin meminta lebih pada orang tuaku. Bisa kuliah pun aku bersyukur. Aku tau kondisi perekonomian keluargaku. Cukup pas untuk membiayai sekolahku dan sekolah adik-adikku dan makan sehari-hari.

Aku tidak suka itu? Bukan. Sebenarnya aku juga suka. Aku juga ingin memilikinya. Tapi ingin dengan uangku sendiri. Cukup dengan uang kuliah dan kebutuhan pokokku saja dapat dari orang tua. AKu sangat mengerti keuangan keluargaku. Aku tak seperti orang-orang lainnya yang dengan mudahnya hanya merengek ingin beli itu, langsung terkabul. Aku juga ingin seperti mereka, keinginanku terkabul.

Dan yang sangat ku ingat dari cerita orang tuaku adalah hemat-hemat dalam menggunakan uang. Ibu dan bapak di rumah tidak sedang senang. Mencari uang pergi ke sawah untuk menambah penghasilan. Tidak cukup hanya dengan gaji PNS yang anak-anaknya sedang menempuh pendidikan, apalagi di kota orang.

Saat ku ingin membeli sesuatu, aku harus izin. Walau bagaimanapun uang itu dari orang tuaku. Dan aku merasa lega setelah mendapat izin beliau. Pernah ku marah, entah marah pada siapa aku bingung. Saat masuk kuliah tahun kedua, ibu kos meminta DP kos. Pada saat itu, orang tuaku sedang tidak punya uang. Nyesek banget rasanya. Niatku ingin meringankan beban beliau, dengan menggunakan sisa uang sakuku. Tapi, beliau melarangku dan meminjam uang pada temannya untuk membayar uang kosku.

Orang tua akan mengusahakan apa saja untuk membahagiakan anaknya asal tidak keluar dari norma. Itu yang ku dapat dari orang tuaku. Oleh karena itu, sampai saat ini aku tidak bisa meminta lebih pada orang tuaku. DIberi iya, tidak pun ya tidak masalah. Tetap tertanam dalam hati, "Aku tidak akan meminta lebih".

Memang orang tua kita akan berusaha menuruti kemauan kita walau harus banting tulang mencari kerja. Tapi kita sebagai anak, tidak boleh sewenang-wenang meminta kepada orang tua kita. Ketahuilah kesusahan orang tua kita. Selama kita masih bisa menahannya, kenapa tidak. Kasihanilah beliau yang mencari uang untuk pendidikan kita. Gunakan uang itu untuk kebutuhan primer. 

Makasih ibu, bapak atas semua bimbinganmu. Akan ku ingat selalu pesan-pesanmu dan ku tak akan mengecewakan kalian. Aku di kota orang, tapi akan ku jaga sikapku dan tutur kataku.  Aku bangga mempunyai orang tua seperti kalian. Banyak mengajarkan tentang kehidupan.

Tidak ada komentar: